Kebijakan Baru Pemerintah UEA Agar Warganya Hidup Seimbang, UEA Terapkan 4 Hari Kerja 3 Hari Libur

Dubai - Uni Emirat Arab mengumumkan perubahan hari kerja dalam sepekan. Negara teluk itu beralih dari 4-5 hari kerja sepekan menjadi hanya tiga hari kerja. Dengan demikian Jumat, Sabtu, Minggu menjadi akhir pekan.

Keputusan ini dinilai mempunyai dua alasan: UEA menjadi negara pertama yang meresmikan hari kerja kurang dari 5 hari dan ini juga membuat UEA menyesuaikan dengan hari kerja di negara Barat.

Hingga kini UEA masih menerapkan Jumat dan Sabtu sebagai akhir pekan dan ini mayoritas juga berlaku di banyak negara muslim.

"Memperpanjang akhir pekan ini menjadi upaya pemerintah UEA untuk meningkatkan kehidupan yang lebih seimbang antara kerja dan kehidupan sosial sebagai manusia, di samping untuk meningkatkan ekonomi yang lebih kompetitif," kata media pemerintah WAM yang mengumumkan kebijakan ini Selasa lalu, seperti dilansir laman NPR, Rabu (8/12).

Perubahan ini berlaku untuk semua kantor pemerintah dan akan mulai berjalan pada 1 Januari tahun depan. Hari kerja akan dimulai sari Senin hingga Kamis pukul 07.30 hingga 15.30 dan Jumat 07.30 hingga 12.000.

Ibadah salat Jumat akan dimulai pukul 13.15 dan menurut laporan WAM, setiap pegawai bisa membuat perjanjian untuk bekerja dari rumah pada Jumat karena "mereka bisa mengatur jam kerja dengan lebih longgar."

Kantor berita the Associated Press melaorkan, industri swasta juga akan mengikuti kebijakan pemerintah ini, seperti halnya ketika pada 2006 mereka menerapkan hari kerja dari Sabtu hingga Rabu.

Otoritas pendidikan Dubai juga Selasa lalu mencuit di Twitter, "sektor pendidikan swasta di Dubai akan beroperasi sesuai dengan keputusan pemerintah UEA mengenai hari kerja."

Portal berita Khaleej Times Rabu lalu juga melaporkan, sekolah dan kampus akan mengikuti kebijakan ini dan Kementerian Pendidikan akan mengumumkan jadwal kegiatan belajar-mengajar berikutnya.

UEA menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan hari kerja kurang dari lima hari dalam sepekan. Aljazeera melaporan UEA menjadi negara pertama di Teluk yang hari liburnya dari Jumat hingg Minggu.

Menurut WAM, Otoritas Sumber Daya Manusia UEA mengajukan usulan perubahan hari kerja ini setelah melakukan "penelitian menyeluruh" yang fokus pada potensi dampak ekonomi, sosial, ikatan keluarga, dan kehidupan manusia secara umum.

WAM menjelaskan, kebijakan ini akan memperlancar transaksi keuangan dan perdagangan sehingga menciptakan jejaring bisnis yang lebih kuat dan peluang yang lebih besar bagi perusahaan-perusahaan multinasional di UEA.

"Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan peluang perdagangan tapi juga gaya hidup yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi warga dan penduduk yang tinggal di UEA."

Menteri Sumber Daya UAE Abdulrahman Al Anwar mengatakan kepada CNBC, perubahan ini sesuai dengan sejumlah reformasi yang bertujuan untuk "meningkatkan daya saing UEA".

Sejumlah kebijakan tahun lalu untuk tujuan ini termasuk memberikan izin visa lebih lama, melonggarkan aturan konsumsi alkohol, tidak mempidana pasangan tidak menikah yang tinggal bersama, dan meringankan hukuman bagi pengguna narkoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi Heroid Seorang Pria di India Menyelamatkan Bocah yang Terjatuh ke Rel Kereta Api

Indonesia Bersiap dan Waspada Virus Varian Omicron yang Sedang Menghantui Dunia

Badan Intelijen Negara Daerah Kalbar Kejar Vaksinasi di 7 Kab/Kota di Kalbar : Percepat Herd Immunity