Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Seorang Warga Tak Sengaja Menemukan 6 Buah Mortir dan 900 Butir Peluru di Area Pemakaman

Kuningan -  Adanya penemuan sebanyak 900 butir peluru dan 6 buah mortir di location pemakaman umum Desa Pamulihan, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, langsung diamankan petugas TNI-Polri. Penemuan amunisi diduga aktif ini bermula saat warga tengah membersihkan makam. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/8/2021) sekira pukul 16.30 WIB sore. Saat ini, seluruh amunisi telah dibawa ke Markas Kodim 0615 Kuningan. "Saat ini, 6 mortir dan 900 amunisi sudah kami serahkan kepada Koramil Ciawigebang dan selanjutnya dibawa ke Makodim Kuningan," kata Kapolsek Ciawigebang , Kompol Yayat Hidayat saat dikonfirmasi awak media, Jumat (27/8/2021). Dia menyebut, mortir dan ratusan butir peluru pertama kali ditemukan warga Desa Pamulihan. Ketika itu, warga sedang membersihkan area pemakaman umum. "Tidak sengaja, saksi menemukan satu buah gentong dan setelah dilihat ternyata isinya ada 6 peluru mortir dan 900 peluru. Kemudian saksi memanggil temannya dan melaporkan penemuan

Sejumlah Staf PBB Mulai di Evakuasi dari Afghanistan

Jakarta -  Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mulai mengevakuasi sejumlah stafnya dari Afghanistan setelah kelompok Taliban kembali berkuasa. Proses evakuasi besar-besaran yang berlangsung di bandara Kabul diketahui diwarnai kekacauan saat ribuan warga Afghanistan membanjiri landasan agar bisa meninggalkan negaranya. Seperti dilansir AFP , Kamis (19/8/2021), juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menuturkan kepada wartawan bahwa badan dunia itu telah merelokasi sekitar 100 staf dari Afghanistan ke Almaty, Kazakhstan. "Ini merupakan langkah sementara yang dimaksudkan untuk memampukan PBB untuk tetap memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan dengan gangguan seminimal mungkin, sementara pada saat yang sama, mengurangi risiko bagi para personel PBB," sebut Dujarric. Dujarric tidak menyebut secara spesifik apakah para staf yang direlokasi itu merupakan warga negara asing atau warga Afghanistan, atau kombinasi keduanya. Jika mereka warga negara asing, maka akan mewakili sekitar sepe

Pemkot DIY Menargetkan di Akhir Agustus Harus Sudah 60 Persen Warganya di Vaksinasi Covid-19

DIY -  Pemerintah Kota Yogyakarta melaksanakan program Jogja Merdeka Vaksin dan menargetkan marginal 60 persen warganya sudah mendapat vaksinasi Covid-19 pada akhir Agustus 2021. "Saya kira perkembangan vaksinasi cukup bagus, menuju arah capaian. Setidaknya akhir Agustus very little 60 persen warga Yogyakarta tervaksin," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Senin (16/8). Sentra-sentra vaksinasi disediakan untuk memudahkan warga mengakses pelayanan vaksinasi Covid-19 dan mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi. Selain di PDAM Tirtamarta Yogyakarta yang saat beroperasi bisa memberikan suntikan vaksin kepada 1.000 orang, Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan sentra vaksinasi Covid-19 di XT-Square serta mendukung pelaksanaan pelayanan vaksinasi massal yang diinisiasi oleh instansi atau lembaga. "Semakin banyak titik penyelenggaraan vaksinasi, maka masyarakat akan semakin well notified (berpengetahuan) sehingga bisa mengakses lebih mudah," jelas Ha

Inilah Penjelasan Pakar Mengenai Pengunaan Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda

Jakarta - Ketua Departemen Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan penggunaan vaksin Covid-19 dari merek berbeda belum mendapat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Baik untuk percampuran dosis pertama dan kedua, maupun untuk dosis ketiga. " WHO tidak merekomendasikan karena belum ada buktinya," katanya saat dihubungi Kamis (12/8). Tri menjelaskan, cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Karena itu, menurut Tri, idealnya vaksinasi Covid-19 dilakukan dua kali dengan vaksin yang sama. "Misalnya Sinovac dua kali, kalau merek lain ulang lagi dua kali," ucapnya. Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio berpendapat vaksin merek berbeda bisa digunakan hanya untuk dosis ketiga atau booster. "Yang disarankan sih untuk suntikan pertama dan kedua itu menggunakan vaksin sama. Tapi untuk boosternya bisa dipakai menggunakan merek lain," jelasnya. Amin menyebut, penggunaan va