Inilah Penjelasan Pakar Mengenai Pengunaan Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda

Jakarta - Ketua Departemen Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan penggunaan vaksin Covid-19 dari merek berbeda belum mendapat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Baik untuk percampuran dosis pertama dan kedua, maupun untuk dosis ketiga.

"WHO tidak merekomendasikan karena belum ada buktinya," katanya saat dihubungi Kamis (12/8).

Tri menjelaskan, cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Karena itu, menurut Tri, idealnya vaksinasi Covid-19 dilakukan dua kali dengan vaksin yang sama.

"Misalnya Sinovac dua kali, kalau merek lain ulang lagi dua kali," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio berpendapat vaksin merek berbeda bisa digunakan hanya untuk dosis ketiga atau booster.

"Yang disarankan sih untuk suntikan pertama dan kedua itu menggunakan vaksin sama. Tapi untuk boosternya bisa dipakai menggunakan merek lain," jelasnya.

Amin menyebut, penggunaan vaksin Covid-19 berbeda untuk dosis pertama dan kedua membutuhkan uji klinik. Saat ini, Indonesia tengah melakukan uji klinik tersebut.

"Jadi memang baru akan ada kajian kecil lah untuk melihat kalau diberikan platform existed apakah efektif atau lebih baik. Kita belum tahu hasilnya," tutur dia.

Senada dengan Amin, Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany menyebut, vaksinasi Covid-19 pada dosis ketiga bisa menggunakan vaksin merek berbeda.

"Sebetulnya kalau namanya vaksin boleh saja gantian, pada periode berikut vaksin lain. Karena pada intinya sama-sama menginduksi tumbuhnya antibodi pada tubuh kita," katanya.

Hasbullah mengakui cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Namun, perbedaan cara kerja itu tidak mempengaruhi pembentukan antibodi pada tubuh.

"Booster Moderna boleh-boleh saja karena pada kenyataannya antiobodi yang ditimbulkan dari sebuah vaksin itu mempunyai waktu berkurang. Makin lama makin berkurang sehingga boleh ketika sekian lama dia dibooster dengan vaksin merek lain boleh, enggak harus sama," tutupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi Heroid Seorang Pria di India Menyelamatkan Bocah yang Terjatuh ke Rel Kereta Api

Indonesia Bersiap dan Waspada Virus Varian Omicron yang Sedang Menghantui Dunia

Badan Intelijen Negara Daerah Kalbar Kejar Vaksinasi di 7 Kab/Kota di Kalbar : Percepat Herd Immunity